Telah kita ketahui bersama bahwa di era globalisasi ini
yang penuh dengan persaingan baik itu persaingan dalam bidang teknologi maupun
dalam bidang ekonomi. Dalam bidang teknologi yang dapat di ketahui bahwa
persaingan ini meliputi maraknya berbagai macam teknologi-teknologi yang
canggih yang saat ini sangat menjamur di tengah-tengah masyarakat. Kemudian
dalam bidang ekonomi persaingan yang ketat antara pemilik modal yang hal ini
menyebabkan dampak bagi kaum-kaum bawah, selain itu persaingan ekonomi juga di
dukung oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab seperti halnya persaingan
yang tidak sehat.
Dampak
dari kedua persaingan ini bagi masyarakat sangat mencolok, hal ini dapat
terlihat dari banyaknya masyarakat yang menjadi pengangguran karena tidak dapat
berkompetisi dari dua persaingan tersebut, selain itu dampak kemiskinan juga
menjadi momok bagi masyarakat, mereka sadar akan kedudukannya sebagai
masyarakat yang di pinggirkan, maka dari itu mereka memilih untuk mengikuti
arus kedua persaingan ini, mereka beranggapan bahwa mereka tidak akan mampu
untuk melawan kedua arus persaingan ini, kalaupun mereka memaksa untuk melawan
kedua arus ini secara tidak langsung mereka akan tergerus sendiri oleh kedua
arus ini.
Di
bidang teknologi yang menyebabkan persaingan tersebut berdampak pula pada
perubahan budaya di masyarakat, akibatnya masyarakat menjadi apatis terhadap
lingkungan sekitar, mereka lebih memilih sibuk dengan teknologi misalnya,
gadget atau yang lainnya, dari pada membantu tetangganya yang kekusahan, selain
itu persaingan teknologi juga merubah mainset yang dulunya di kenal sebagai
mahluk sosial menjadi mahluk individual. Kemudian di bidang ekonomi, dampak
dari persaingannya adalah banyaknya masyarakat yang awalnya miskin menjadi
semakin miskin, dan mainset dari masyarakat tersebut hanyalah bagaimana cara
untuk keluar dari lubang kemiskinan tersebut, maka dari itu mereka bekerja
keras dari pagi hingga petang hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,
mereka tidak memperdulikan persaingan para pemilik modal yang ada di atas sana,
mereka hanya berfikir bagaimana dan apa yang akan saya makan pada hari ini dan
bagaimana anak-anak mereka dapat sekolah.
Realita
seperti ini dapat di tunjukan secara kongkrit ketika saya terjun langsung ke
lapangan, tepatnya saya terjun langsung dan berbaur pada masyarakat kecil yang
berada di pasar Peterongan Jombang.
Ibu Siti
Maftuchah begitulah nama beliau, umurnya 50 tahun ia bertempat tinggal di
Jombang Jawa Timur, beliau mempunyai 4 orang anak, 2 laki-laki dan 2 perempuan,
beliau berprofesi sebagai penjual getuk tiwul, dan sudah berpuluh-puluh tahun
ia menjalani pekerjaan tersebut .
Beliau
berangkat dengan jalan kaki dari rumah menuju pasar, dan perjalanan beliau
kurang lebih 500 meter, beliau mulai kerja yaitu dari pukul 05.00 sampai pukul 15.00
WIB, pendapatan beliau perharinya kisaran Rp 50.000,- sampai dengan Rp
200.000,- dan di tinjau dari situasi pasar, walaupun beliau hanyalah seorang
penjual getuk yang berpenghasilan sederhana tapi beliau memiliki cita-cita yang
amat mulia yaitu menyekolahkan anaknya hingga ke perguruan tinggi, dan sekarang
beliau telah menyekolahkan keempat anaknya, yang dua masih sekolah di SMA kelas
IX dan yang dua telah menamatkan sampai ke perguruan tinggi dan menjadi
sarjana, dan cita-cita terahirnya yaitu ingin umroh dan berangkat haji. “ya
Alhamdulilah mas, saya di beri kekuatan oleh Alloh SWT, dan harapan saya yang
terahir hanya ingin umroh dan naik haji, mau gimana lagi mas saya juga sudah
tua”.ungkap beliau dengan penuh harapan.
“DZIKIR,
FIKIR, AMAL SHOLEH"
Casinos Near Harrah's Casino and Racetrack
ReplyDeleteHotels 1 남양주 출장안마 - 12 과천 출장샵 of 73 — Looking for Casinos Near Harrah's Casino and Racetrack? At MapyRO, you can find the perfect 광주 출장마사지 casino and racetrack 인천광역 출장마사지 for your 평택 출장마사지 trip!