HALOOO PARA
NETTER....
Artikel ini saya
ambil dari berbagai sumber website yang beredar tentang teknologi gelombang
otak, dengan catatan hanya untuk wawasan saja khususnya kepada yang masih awam
tentang gelombang otak (brainwave) dan bukan tujuan saya untuk promosi
web yang menyediakan materi tersebut, hanya saja saya ambil mudahnya saja
ketimbang saya menulisnya lagi karena di berbagai website sudah banyak
dijelaskan mengenai hal ini jadi saya
rekomendasikan saja anda membaca artikel di bawah ini. Atau anda bisa cari
sendiri dengan mengetik kata kunci “brainwave” atau “gelombang otak” di google.
Pengertian Gelombang Otak?
Otak
manusia terdiri dari milyaran sel otak yang
disebut neuron. Setiap neuron saling
berkomunikasi (menjalin hubungan) dengan memancarkan gelombang listrik.
Gelombang listrik yang dikeluarkan oleh neuron dalam otak inilah yang disebut
"gelombang otak" atau brainwave. Jadi yang disebut gelombang otak
adalah "arus listrik" yang dikeluarkan oleh otak. Apabila otak tidak
lagi mengeluarkan gelombang otak, maka kita tahu bahwa otak tersebut sudah
mati.
Gelombang
otak bisa diukur dengan peralatan Electroencephalograph (EEG). Diketahui bahwa
frekuensi gelombang otak yang dihasilkan oleh neuron bervariasi antara 0-30 Hz
dan digolongkan menjadi gelombang delta,
theta, alpha dan beta. Setiap gelombang punya karakteristik
yang berbeda-beda serta menandakan kondisi mental seseorang.
Berikut ini adalah penjelasan singkat
mengenai karakteristik empat jenis gelombang otak yang umumnya muncul pada
setiap orang.
Gelombang
Beta: Waspada, Siap siaga, Konsentrasi.
Kondisi gelombang otak Beta (13-30 Hz)
menjaga pikiran kita tetap tajam dan terfokus. Dalam kondisi Beta, otak Anda
akan mudah melakukan analisis dan penyusunan informasi, membuat koneksi, dan
menghasilkan solusi-solusi serta ide-ide baru. Beta sangat bermanfaat untuk
produktivitas kerja, berlatih olah
raga, belajar untuk ujian, persiapan
presentasi, atau aktivitas lain yang membutuhkan konsentrasi dan kewaspadaan
tinggi.
Gelombang
Alpha: Kreativitas, Relaksasi,
Visualisasi, khusyu’
Gelombang otak Alpha (8-13 Hz)
sangat kontras dibandingkan dengan kondisi Beta. Kondisi relaks mendorong
aliran energi
kreativitas, munculnya
perasaan segar, sehat dan snagat nyaman.
Kondisi gelombang otak Alpha ideal untuk perenungan, mencari solusi kreatif,
dan visualisasi, bertindak sebagai gerbang kreativitas kita. Kondisi alpha umumnya dimiliki oleh ilmuan Jenius karena
mereka secara sengaja atau tidak telah melatihnya setiap hari dengan cara
merenung mendalam. Jika anda mau melatih otak anda untuk menghasilkan gelombang
alpha maka anda bisa menjadi jenius dalam bidang apapun.
Gelombang
Theta: Relaksasi mendalam, Meditasi,
Peningkatan Memori, mimpi ringan
Lebih lambat dari Beta, kondisi
gelombang otak Theta (4-8
Hz) muncul saat kita bermimpi pada tidur
ringan. Atau juga sering dinamakan sebagai mengalami mimpi secara sadar.
Frekuensi Theta ini dihubungkan dengan pelepasan stress dan pengingatan kembali memori yang
telah lama. Kondisi “senjakala” (twilight)
dapat digunakan untuk menuju meditasi yang lebih dalam, menghasilkan
peningkatan kesehatan secara keseluruhan, kebutuhan kurang tidur, meningkatkan
kreativitas dan pembelajaran.
Gelombang
Delta: Penyembuhan alami, Tidur Sangat
Nyenyak tanpa mimpi.
Kondisi Delta (0.5-4 Hz),
saat gelombang otak semakin melambat, sering dihubungkan dengan kondisi tidur
yang sangat dalam. Beberapa frekuensi dalam jangkauan Delta ini diiringi dengan
pelepasan hormon pertumbuhan manusia (Human Growth Hormone),
yang bermanfaat dalam penyembuhan. Kondisi Delta, jika dihasilkan dalam kondisi
terjaga, akan menyediakan peluang untuk mengakses aktivitas bawah sadar,
mendorong alirannya ke pikiran sadar. Kondisi Delta juga sering dihubungkan
dengan manusia-manusia yang memiliki perasaan kuat terhadap empati dan intuisi. Ini sangat penting jika anda berminat melatih kekuatan
intuisi atau indra ke-6 anda.
Dalam beberapa
penelitian mengenai gelombang otak, ada pandangan
keliru yang selama ini ada dalam benak masyarakat
yaitu otak hanya menghasilkan satu jenis
gelombang pada kondisi tertentu.
Misal, saat kita aktif berpikir kita berada
pada gelombang beta. Kalau kita rileks kita berada di alfa. Kalau sedang melamun,
kita di theta. Dan, kalau tidur lelap kita berada di delta. Pandangan itu ternyata salah. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pada suatu saat, pada umumnya, otak kita menghasilkan empat jenis
gelombang secara bersamaan, namun dengan kadar yang berbeda.
Misalnya dalam kondisi tidur, otak kita lebih banyak memproduksi gelombang
delta, tapi tetap memproduksi theta, alpha dan beta walaupun kadarnya sedikit. Dalam kondisi olah raga, otak menghasilkan gelombang
beta yang paling dominan tetapi juga menghasilkan gelombang alpha, teta bahkan
delta tetapi dengan kadar yang sedikit.
Setiap orang punya pola gelombang otak
yang unik dan selalu konsisten. Keunikan itu tampak pada komposisi jenis
gelombang pada saat tertentu. Komposisi gelombang otak itu menentukan tingkat
kesadaran seseorang. Meditasi adalah salah satu cara paling kuno untuk mengatur
pola gelombang otak. Sedangkan bagi masyarakat modern yang sibuk, teknologi Brainwave
Entrainment menjadi salah satu cara favorit untuk mengatur pola gelombang
otak agar sesuai dengan kebutuhan.
Selain 4 jenis
gelombang yang disebutkan diatas (Delta, Theta, Alpha dan Beta) masih
ada gelombang otak yang lebih tinggi yaitu Gamma dengan frekuensi 40-99
Hz, HyperGamma dengan frekuensi tepat 100 Hz dan gelombang Lambda dengan
frekuensi tepat 200 Hz. Menurut Dr. Jeffrey. D. Thompson, dari Center
for Acoustic Research, gelombang HyperGamma dan Lambda berhubungan dengan
kemampuan supranatural, metafisika atau paranormal.
Sedangkan Gelombang
Gamma terjadi ketika seseorang mengalami aktivitas mental yang sangat
tinggi, misalnya sedang berada di arena pertandingan, perebutan kejuaraan,
tampil dimuka umum, sangat panik, ketakutan, terburu-buru karena dikejar
deadline pekerjaan atau keadaan lain yang sangat menegangkan bagi orang
tersebut.
Brainwave Entrainment?
Pola gelombang otak Anda menentukan
keadaan mental Anda. Apakah Anda sedang bersemangat, berenergi, produktif,
kreatif, bergembira atau sedang malas, sedih, stress, cemas, susah
konsentrasi atau depresi, semua itu dipengaruhi oleh pola gelombang otak yang
dikeluarkan oleh sel-sel saraf di otak Anda.
Gelombang otak menentukan keadaan
pikiran Anda. Brainwave entrainment merupakan sebuah cara untuk mengatur pola
gelombang otak Anda sesuai kebutuhan, agar anda mendapatkan kondisi pikiran
sesuai yang Anda inginkan.
Dalam bahasa Inggris, Brainwave
Entrainment dikenal juga dengan nama brainwave synchronization dan brainwave
stimulation. Di Indonesia Brainwave Entrainment dikenal dengan nama Terapi
Gelombang Otak, Stimulasi Gelombang Otak atau Sinkronisasi Gelombang
Otak. Untuk tujuan penulisan artikel ini, kami menyebutnya Brainwave
Entrainment karena istilah ini lebih universal.
Brainwave Entrainment bisa
didefinisikan sebagai suatu usaha merangsang otak agar menghasilkan gelombang
otak dengan pola/frekuensi tertentu sesuai kebutuhan. Cara perangsangannya bisa
dengan gelombang suara atau kilatan cahaya. Dari dua cara tersebut, yang paling
populer adalah perangsangan gelombang suara karena dinilai lebih efektif, lebih
murah dan mudah digunakan.
Fenomena "entrainment"
pertama kali ditemukan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Belanda bernama
Christian Huygens. Dia punya sebuah ruangan yang berisi beberapa jam bandul
(jam kuno yang ada bandul sebagai penggerak). Dia mengamati, waktu demi waktu
gerakan bandul menjadi selaras antara satu jam dengan jam lainnya. Padahal pada
awalnya gerakan bandul jam tersebut tidak selaras.
Christian Huygens mengulang
percobaannya beberapa kali. Dia mulai dengan menggerakkan bandul jam secara
berbeda-beda dan hasilnya selalu sama, yaitu: setelah beberapa saat semua
bandul jam tersinkronisasi dengan sendirinya. Huygens kemudian menyebut keadaan
ini dengan istilah "entrainment". Sedangkan untuk Brainwave
Entrainment sendiri baru muncul sejak tahun 1839. Diawali sejak Heinrich
Wilhelm Dove menemukan Binaural Beats.
Dalam dunia teknologi pikiran dikenal
dengan "frequency following response" yang merupakan fenomena alami
yang dimiliki otak manusia. Frequency Following Response adalah sebuah
keadaan dimana otak cenderung menyesuaikan frekuensinya dengan frekuensi
rangsangan suara atau cahaya yang diterima otak melalui telinga atau mata.
Brainwave Entrainment bisa terjadi
dengan sengaja atau tanpa sengaja. Ketika Anda mengalami perubahan gelombang
otak menyesuaikan apa yang Anda lihat atau Anda dengar, itu sudah termasuk
Brainwave Entrainment. Anda pernah mengalami Brainwave Entrainment walaupun
mungkin Anda tidak menyadarinya. Kejadian sehari-hari yang mengandung unsur
brainwave entrainment adalah:
1. Anda
sedang duduk diam di dekat pantai sambil mendengar deburan ombak dan riak air
yang rata-rata ada 10 suara setiap detik. Maka otak Anda akan merespon dengan
memproduksi gelombang alpha dengan frekuensi sekitar 10 Hz sehingga Anda merasa
rileks, santai dan damai.
2. Sambil
beristirahat, Anda mendengarkan musik piano dengan 6 ketukan setiap detiknya,
maka otak Anda akan memunculkan gelombang theta, yang mana hal ini akan membuat
Anda sangat rileks dan otak Anda menjadi lebih kreatif.
3. Anda
mengemudi di malam hari, melewati jalan yang lancar dan ada lampu penerangan di
sepanjang jalan. Misalnya Anda melaju pada kecepatan tertentu yang mana Anda
melewati 20 lampu setiap detiknya, maka otak Anda akan banyak memproduksi
gelombang otak beta dengan frekuensi 20 Hz. Sehingga Anda tetap waspada ketika
mengemudi. Seandainya Anda memperlambat kendaraan Anda sehingga Anda hanya
melewati 7 lampu per detik, maka otak Anda akan memproduksi gelombang theta
sehingga Anda bisa melamun ketika menyetir.
4. Di
tempat yang terang, Anda membuka-tutup mata Anda dua kali per detik dan Anda
lakukan ini selama kurang lebih 7 menit, Maka otak Anda akan menghasilkan
gelombang otak delta dengan frekuensi 2 Hz. Dengan frekuensi serendah ini, Anda
akan merasa kantuk.
Kejadian sehari-hari bisa mempengaruhi
perubahan gelombang otak Anda. Lalu mengapa Anda
butuh stimulasi gelombang otak berteknologi? Anda butuh teknologi karena
teknologi memberikan hasil yang lebih akurat dan manfaatnya jangka panjang.
Stimulasi alami tidak bisa menghasilkan pola gelombang otak yang kompleks untuk
menghasilkan kondisi mental yang spesial, misalnya untuk tujuan mengatasi
kecemasan atau mengurangi rasa sakit.
Ada tiga teknologi suara yang digunakan
dalam brainwave entrainment, yaitu: binaural beats, monaural beats dan
isochronic tones. Semuanya efektif dan sudah terbukti secara ilmiah, namun
masing-masing punya cara kerja yang berbeda. Setiap teknologi suara juga punya
kelebihan dan kelemahan tersendiri. Kami akan bahas satu per satu secara
singkat.
Binaural Beats
Binaural Beats merupakan teknologi
Brainwave Entrainment paling tua. Ditemukan oleh seorang peneliti Jerman,
Heinrich Wilhelm Dove pada tahun 1839. Namun pada waktu itu tidak populer
karena Heinrich Dove sulit membuktikan teorinya secara ilmiah. Pada saat
itu alat pengukur gelombang otak belum ditemukan.
Baru 140 tahun kemudian, seorang pria
bernama Gerald Oster menulis artikel "Auditory Beats in the Brain"
yang kemudian memicu banyak penelitian ilmiah mengenai Binaural Beats.
Teknologi binaural beats kemudian dikembangkan oleh seorang ahli fisika Thomas
Campbell, Dennis Menerich dan Robert Monroe. Mereka menemukan banyak
manfaat yang bisa diperoleh dari aplikasi binaural beats. Mulai dari relaksasi,
meditasi sampai membantu proses penyembuhan penyakit fisik maupun psikologis.
Binaural beats merupakan brainwave
entrainment yang paling populer karena usianya yang paling tua. Prinsip
binaural beat adalah memberi stimulasi telinga kanan dan kiri dengan frekuensi
yang berbeda sehingga otak membentuk frekuensi baru. Misalnya gelombang suara
dengan frekuensi 510Hz diperdengarkan pada telinga kiri dan frekuensi 500Hz
diperdengarkan pada telinga kanan, maka otak akan merespon dengan memunculkan
frekuensi 10Hz.
Kelebihan binaural beat:
- Jangkauan
frekuensi yang bisa didapatkan lebih luas, mulai dari yang frekuensi
terendah sampai frekuensi tertinggi.
- Pilihan
produk Brainwave Entrainment berbasis Binaural Beats lebih banyak karena
teknologi ini sudah aja sejak puluhan tahun yang lalu.
- Paling
banyak diteliti dan dibuktikan efektivitasnya melalui riset ilmiah.
- Bisa
ditambahkan background noise atau musik pengiring tanpa mengurangi
kualitas stimulasi otak.
- Mampu
menstimulasi otak kiri dan otak kanan sekaligus untuk mensinkronkan
seluruh otak.
Kekurangan binaural beat:
- Diperlukan
kualitas rekaman yang cukup tinggi untuk hasil maksimal.
- Harus
menggunakan headphone stereo.
- Dibutuhkan
waktu lebih lama
bagi otak untuk menghasilkan gelombang otak yang diharapkan.
- Tidak
bisa menstimulasi salah satu bagian otak saja.
Monaural Beats
Sebagian orang tidak suka menggunakan
headphone, maka muncullah teknologi Monaural Beats yang bisa dipakai untuk
menstimulasi otak tanpa menggunakan headphone. Pada tahun 1973 seorang ilmuwan
Amerika bernama Dr. Gerald Oster memperkenalkan Monaural Beats. Monaural beats
bekerja dengan cara memancarkan suara dengan frekuensi yang sama pada 2 speaker
yang diletakkan di sebelah kanan dan kiri telinga pendengar.
Kelebihan Monaural Beats:
- Tidak
membutuhkan headphones.
- Bisa
menggunakan speaker yang tidak stereo sekalipun.
- Lebih
cepat merangsang otak dibandingkan binaural beats.
Kekurangan Monaural Beats:
- Tidak
bisa menstimulasi otak untuk menghasilkan gelombang dibawah 4Hz
- Tidak
boleh diberi background noise atau musik pengiring.
- Pilihan
produk sangat sedikit karena tidak begitu diminati.
Isochronic Tones
Pada tahun 1981, Arturo Manns
mempublikasikan hasil penelitiannya tentang efektivitas Isochronic Tones untuk
stimulasi gelombang otak. Kemudian teknologi ini dikembangkan lebih lanjut oleh
David Siever. Isochronic Tones merupakan teknologi brainwave entrainment paling
baru.
Dalam isochronic tones, hanya ada satu
gelombang suara yang dipancarkan dengan cara memunculkan satu nada dan diberi
jeda kondisi hening, kemudian muncul nada lagi, hening lagi, muncul nada lagi
dan seterusnya. Nada-nada ini diatur sedemikian rupa sehingga membentuk pola
yang sinkron dan mempercepat proses perangsangan otak.
Kelebihan Isochronic Tones:
- Bisa
didengarkan dengan headphone atau tanpa headphone.
- Paling
cepat hasilnya dalam menstimulasi otak dibanding teknologi suara lainnya.
- Bisa
menstimulasi kedua belahan otak kanan dan kiri sekaligus,
- Bisa
juga hanya menstimulasi salah satu bagian otak saja untuk keperluan
khusus.
Kekurangan Isochronic tones:
- Bisa
ditambahkan background noise atau musik pengiring, tapi kualitasnya
berkurang
- Tidak
bisa menstimulasi otak untuk menghasilkan frekuensi dibawah 4Hz
- Pilihan
produknya sangat sedikit karena merupakan teknologi baru.
Sebagai penutup artikel ini, kami ingin
Anda paham satu hal. Bahwa setiap frekuensi gelombang punya efek tersendiri
terhadap tubuh dan pikiran Anda. Misalnya gelombang otak dengan frekuensi 6Hz
dan 7,83Hz sama-sama termasuk kategori gelombang theta. Namun keduanya punya
pengaruh yang sangat berbeda terhadap otak.
Dalam dunia Brainwave Entrainment, kita
juga mengenal istilah Brainwave Pattern atau Pola Gelombang Otak. Pola
gelombang otak adalah sebuah komposisi dari berbagai frekuensi gelombang otak
yang terjadi pada otak seseorang. Pola gelombang otak menentukan kondisi mental
seseorang. Ada pola gelombang otak untuk tidur, ada pola gelombang otak untuk
mimpi, ada pola gelombang otak untuk semangat serta gembira, tapi ada juga pola
gelombang otak penderita ADHD, depresi, OCD dan sebagainya.
Sekilas tentang
teknologi gelombang otak, jika anda masih banyak yang belum paham maka saya
sarankan anda untuk mencarinya sendiri di berbagai website yang menyediakan
informasi ini. Saya pikir diluar sana banyak sekali website yang
menyediakannya. Saya tidak menyediakan atau menyebutkan satu persatu websitenya
di sini karena terlalu banyaknya dan hal itu bisa anda cari sendiri dengan cara
mudah yaitu tinggal mengetikkan kata kunci “gelombang otak atau brainwave” di
mesin pencari, anda akan menemukan banyak sekali keterangannya.
Nah, pada website
atau blog yang ada pada saya ini pada dasarnya sama saja dengan website lainnya
hanya saja saya memiliki inovasi tersendiri yang unik dan mungkin selama ini masih disembunyikan oleh pakar
yang lain.
Jadi sekarang,
silahkan anda bisa membaca kembali ulasan di website saya
0 Response to ""Gelombang Otak""
Post a Comment